Artikel ini merupakan lanjutan dari sebuah buku yang berjudul Mempertajam Mata Bathin dan Indra Keenam karya Imam Al Ghozali, dimana pada artikel sebelum nya dijelaskan mengenai Membangkitkan rasa takut kepada Allah.
Takwa kepada Allah
Ketajaman mata hati dan indra keenam merupakan karomah. Seseorang tidak bisa dengan mudah mencapai karomah jika Allah tidak menghendaki. Karomah itu datangnya dari pemberian Allah, kemurahan Allah itu dapat dicapai apabila seorang hamba bertakwa kepada Nya.Takwa akan dapat dilakukan dengan baik dan terarah apabilaseseorang memiliki ilmunya. adapaun ilmunya adalah memahami apa makna takwa dan sejauh mana amalan yang harus dikerjakan.
Takwa mempunyai makna patuh atau taat. Seseorang yang bertakwa, secara ikhlas ia mematuhi atau mentaati setiap aturan dari Tuhannya.
Takwa berkaitan erat dengan riyadha seseorang yang berniat menempuh jalan sufi secara bersungguh-sungguh dan mempertajam mata batinnya.
Syekh Nashr Abadzi seorang ulama sufi terkenal mendefinisikan takwa. Takwa menurutnya adalah seorang hamba yang tidak takut kepada apapun kecuali hanya kepada Allah swt. Barangkali takut yang dimaksud oleh Nashr bukanlah seperti seorang yang takut kepada binatang buas. Takut terhadap binatang buas, memiliki kecenderungan untuk menjauhi dan menghindari, namun takut kepada Allah justru seseorang semakin berusaha mendekat seperti yang dijelaskan pada artikel mengenai Membangkitkan rasa takut kepada Allah.
Sedangkan menurut Ibnu Atha'illah, bahwa takwa itu dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yakni takwa lahir dan takwa batin. Takwa lahir adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang Allah, sedangkan takwa batin ialah niat dan ikhlas.
No comments:
Post a Comment